Sabtu, 12 Maret 2011

KAMEN RIDER DICKADE (eps 10)

CLOCK OVER !

"Dicka, hati-hati Kelis bener-bener kuat" Pesen Panji.

"Okee, gue tau kok, tapi tenang aja"

"Nasib dunia ada ditangan lo, Dick.." Lanjut Panji.

"Yap, gue terlanjur terlibat kepertempuran ini, dan mustahil buat mundur."

"Berjanjilah kalo lo gak akan kenapa-napa." Sambung Danty.

"Yap im promise.." Dicka diem sebentar sambil liat Danty. "Im Promise.." Lanjutnya.

Mahmud masih berdiri cemas memandang kearah Dicka, Danty, dan Panji, dia makin penasaran tentang statement Dicka yang bilang dia bisa atasin kecepatan dari gerakan Kelis.

"Ji, sebelum gue bertarung, tolong, lo sama Danty tinggalin tempat ini."

"Bodoh ! Itu mustahil !" Teriak Danty.

"Please, tempat ini terlalu berbahaya."

"Gak mau !"

"Dicka bener, Dan.. Biar dia fokus lawan Kelis."

"Ta, tapi..."

"Aku mohon.."

Dantypun mengangguk pelan seolah gak rela.. Namun ini adalah untuk kebaikan Dicka agar bisa fokus melawan Kelis.. Panji pun segera mengambil motornya, dan menyuruh Danty untuk naek. Mereka berdua meninggalkan arena pertarungan.. Hanya tinggal siluet yang terlihat oleh mata Dicka.

"Maaf.. Danty.." Kata Dicka pelan.

Dan sekarang, tinggalah mereka berdua diarena pertarungan.. Seperti masa lalu, dimana Kelis dikalahkan oleh Dickade.

"So.. Mari kita mulai Kelis.."

"Hahaha, seperti Dejavu, tapi keadaannya jauh berbeda. Walau lo pewaris belt Dickade, tapi kekuatan kalian jauuuuh berbeda. Dan gue gak akan mudah dikalahkan seperti dulu.

"Walaupun gue gak punya kesempatan buat menang, bukan berarti gue mundur dengan mudah, orang kayak lo gak pantes buat nguasain dunia."

"Gak pantes? Kenapa?"

"Karna lo jomblo berkepanjangan."

"Kampret ! Kita mulai aja pertarungan kita !"

"Bring it on !"



Kelis mengambil ancang-ancang, dan tiba-tiba dia mendapatkan senjata berupa panah yang juga bisa dipakai untuk pedang.

"HEAAAAAAAA FINAL ATTACK RIDE ! "

Kelis berlari untuk menyerang Dicka dengan menggunakan senjata yang dia miliki semacam panah yang juga bisa membentuk sebuah pedang.


"MAJU SINI LO KELIS ! ! !"

Dicka berjalan mendekat kearah Kamen Rider Kelis yang sudah siap untuk menyerangnya... Tanpa memasang kuda-kuda akan menyerang Dicka terus berjalan mendekati Kelis.


Semakin Dekat kedua Rider itu mulai saling menyerang, dan terjadilah ledakan hebat disana.

Ledakan dahsyat itu membuat Panji dan Danty kaget, Markas Kelis yang menjadi arena pertarungan meledak dengan hebat.

"DICKAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! " Teriak Danty yang menyaksikan serangan tadi dengan wajah penuh cemas..

Asap tebal akibat ledakan mulai berkurang, dan mulai terlihat siluet Kelis yang masih berdiri tegak.. Kelis masih gagah. Kelis belom mati, sementara itu mulai terlihat lagi sosok di depan Kelis, oh bukan itu sosok kucing, sebelahnya maksudnya, itu sosok Dicka. Dia terjatuh persis seperti lagu ST12.


"Ternyata kekuatan lo masih cetek Dickade. HAHAHAHA"

"Hahaha, jangan senang dulu Kelis.." Saut Dicka sambil mencoba untuk berdiri.


"Apa?! Masih bisa berdiri juga rupanya. Bersiaplah untuk serangan kedua ! HIAAAAAAAT !"

Kelis berlari lagi menuju Dickade yang masih setengah jongkok, dan masih mencoba untuk bangkit. Namun tiba-tiba Kelis berhenti, armor yang dia pakai mendadak hancur dan Kelis pun mulai mengerang kesakitan.

"AAAAAAAAAAARRRRRGGHHHH ! ! ! Kenapa ini?!"

"Hahaha, serangan lo emang hebat Kelis, tapi, tetep gak bisa nandingin Rider Kick gue, sabuk yang gue pakai ini punya tenaga 3x lipat dari sabuk yang pertama gue pake, thanks Sagito yang udah ngasih sabuk ini"

"Ri..Rider Kick? Kapan lo ngelakuin Rider Kick?"

"Tipis sih, sebelum lo serang gue, gue duluan ngelakuin Rider Kick, Clock Up System masih berkerja dan masih bisa diandalkan rupanya"

"Ja.. Jadi lo sengaja kena serangan gue buat ngelakuin Rider Kick?"

"Dan sayangnya lo bener. Hahahaa. Dan sekarang serangan terakhir dari gue, bersiaplah Kelis !"

"A..Apaaa?!"

"RIDER.. KICK !"


Daaaan ledakan hebaat akibat Rider Kick terjadi disekitar arena. Membuat warna langit yang tadinya cerah menjadi gelap. Ternyata inilah kekuatan dahsyat dari sabuk itu yang belum sempat diuji coba. Danty dan Panji menyaksikan ledakan dahsyat itu dari jauh yang berlangsung selama 5 menit.


"Di.. Dickaa.."

Selang 5 menit berikutnya, asam mulai sedikit hilang, dan langitpun kembali terang.

Sosok Dicka perlahan muncul dari balik kepulan asap yang mulai menipis.. Sosok itu membuat Panji dan Danty senang, lalu mereka berdua berlari kearah Dicka.. Tapi..



Langkah Danty dan Panji berhenti. Karena ledakan susulan terjadi ditempat Dicka terjatuh.. Mereka Shock lalu tiba-tiba ada sosok yang berbicara dari kepulan api itu.

"KALO GUE MATI, MAKA DICKADE JUGA HARUS MATI. HAHAHAHA !"

"Ke.. Kelis ! ! !"

Dan kemudian Sosok Kelis menghilang.. Panji sama Danty masih shock atas kejadian tadi dan dipaksa harus memakan kenyataan pahit dimana tempat Dicka terjatuh diledakkan oleh Kelis..


2 Bulan kemudian.

"Pagiii..." Sapa Panji

"Hei kemana aja lo baru dateng?" jawab Danty.

"Biasa, gue sibuk cari pacar hahaha."

"Alaaaah kayak berani aja lo nyari cewek, haha"

"Sialan, gimana keadaan lo?"

"Udah baikan kok, akhirnya dunia damai juga ya?"

"Yaap, lo bener, apa yang dia lakuin bener-bener hebat ya?"

"Banget ini hasilnya, padahal awalnya gue ragu sama dia, dia kan gak bisa berantem, mana rada oon lagi, hihihi."

"Apa lagi guee, baru kali ini gue liat jagoan idiotnya gak ketolongan, hahaha. Tapi diakhir dia lakuin sesuatu yang terbaik."

"Iyaa, dia udah mulai coba berusaha lindungin dunia dari kakek-kakek jomblo itu"

"Yaaap walau dia harus mengorbankan banyak hal. termasuk dirinya sendiri."

"Dicka pernah bilang, dan pada akhirnya pun manusia diciptakan untuk meninggalkan, biarlah roda hidup berputar seperti apa adanya seperti kehendak sang Kuasa, karna itu adanya, itu adanya"

Danty dan Panji terdiam sejenak untuk mengenang.

"Oke deh Dan, gue mau cabut lagi nih."

"Oh, oke deh Ji, thanks udah nengokin ya, dan thanks juga udah sering bantuin dia. Sering-sering maenlaah."

"Okee deh, see you next time.."

Danty memandang foto Dicka dan berkata didalam hati. "2 bulan sudah sejak hari itu, baik-baiklah disana"

Sementara diluar rumah Danty ada seseorang duduk diatas motor yang dari tadi memperhatikan sejak Panji datang.

"Dickade kembali mati huh? Hahaha. Bukan cuma Dickade yang ada di dunia ini. Henshin !"

-Fin, Tamat, The End, Abis-


Special Thanks for :


1. Google.com
2. Kaskus.us
3. Photobucket.com
4. DeviantArt.
5. Facebook.com.
6. Twitter.com.


Untuk membantu mencari gambar, dan menyebarkan cerita pendek ini. Thanks juga buat oknum-oknum yang gue paksa buat terlibat disini, Danty, Panji. Cerita ini cuma untuk hiburan aja, maap kalo ngawur :) Sampai jumpa di cerita berikutnya..

CLOCK OVER !

My Blog List

Recent Posts

Recent Comments